VIVAnews - Para peneliti Israel sedang melakukan penggalian di bawah Laut Mati. Laut yang banyak dikisahkan dalam sejarah itu membentang di tiga wilayah; Israel, Palestina, dan Yordania. Para peneliti itu menggali untuk menelusuri riwayat bumi ini selama 500.000 tahun terakhir.
Seperti dilansir Telegraph.co.uk, para ilmuwan ini telah memulai penggalian dengan cara pengeboran jauh di bawah Laut Mati.
Penggeboran itu dilakukan untuk memeriksa lapisan sedimen yang berusia jutaan tahun. Diharapkan, sedimen itu dapat memberi petunjuk tentang banyak hal, seperti pergeseran pola cuaca, kegiatan seismik dan perubahan iklim pada zamannya.
"Sedimen ini dapat memberikan 'arsip' kondisi lingkungan geologi di daerah ini di masa lalu," kata peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan dan Humaniora Israel.
'Potongan tipis' tentang sejarah bumi akan diekstrak melalui lubang bor sedalam 1.200 meter yang dibor oleh rig khusus. Posisi pengeboran berada di sebuah teluk kecil di utara Laut Mati.
Setelah diekstrak, lapisan contoh tanah itu akan diperiksa dengan teknologi resolusi tinggi. Dari sedimen ini, peneliti diharapkan mendapat petunjuk tentang perubahan lingkungan Bumi saat itu.
Bahkan, sedimen itu diperkirakan bisa memberikan informasi rinci tentang cuaca buruk atau kegiatan seismik utama pada masanya. Juga bisa memberikan wawasan tentang migrasi manusia di dalam dan luar daerah.
"Kami percaya bahwa hasil dari proyek ini akan memiliki implikasi luas dalam bidang ilmu pengetahuan dan lingkungan. Dan akan menjelaskan sumber daya alam baru," Zvi Ben-Abraham, profesor di Tel Aviv University.
Proyek ini disponsori Program Pengeboran International Continental, sebuah kelompok yang 'hobi' menggali kerak bumi di lokasi lain di seluruh dunia. Diharapkan, proyek ini dapat berjalan sampai akhir tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar