Rabu, 10 November 2010
OBAMA BAGIAN DARI INDONESIA
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setelah didahului ucapan-ucapan keakraban khas Indonesia seperti salam 'assalamualaikum', Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menyatakan, Indonesia adalah bagian dari dirinya.
"Indonesia bagian dari saya," kata Obama dalam Bahasa Indonesia yang masih fasih di depan sekitar 2.000 mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Indonesia, Depok, Rabu (10/11).
Obama juga menguraikan kesan-kesan mendalamnya tentang Indonesia dan Jakarta yang pernah dia tinggali semasa kecilnya dulu.
Dia mengucapkan kata bakso, sate, supermarket Sarinah, yang disebutnya yang terbesar di Indonesia saat itu. Tapi kini, katanya, Indonesia telah jauh lebih maju.
Obama memuji habis-habisan Indonesia, termasuk menyebut dan memuji semboyan 'Bhineka Tunggal Ika" . Dia juga mengapresiasi kehidupan demokrasi di Indonesia, yang disebutnya secara khusus dan mendalam serta menjadi model demokrasi ideal.
Pakar: Kecepatan Tsunami Mentawai 800 Km/jam
Padang (ANTARA) - Hasil penelitian pakar tsunami LIPI, Universitas Tokyo, dan Universitas Hokkaido, Jepang, menyimpulkan, kecepatan tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, 25 Oktober, mencapai 800 km/jam.
"Berdasarkan penelitian, gelombang tsunami di Maonai, Sabeuguggung, Purourougat, Pagai Utara memiliki kecepatan 800 kilometer per jam di laut dan menjadi 30-40 kilometer per jam ketika tiba di daratan," kata pakar gempa Geoteknologi LIPI Eko Yulianto, di Padang, Rabu.
Menurut Eko, jangkauan terjangan air ke darat mencapai 100-250 meter bergantung pada ketinggian gelombang.
"Ketinggian gelombang yang menerjang daerah Pagai Utara dan Selatan itu berkisar enam sampai tujuh meter," katanya.
Menurut dia,, tsunami menerjang Pagai Utara berkisar tujuh menit setelah gempa 7,2 SR pada 25 Oktober karena pusat gempa sangat dekat dengan wilayah daratan di Mentawai
"Jadi tidak cocok dengan sosialiasi yang dilakukan selama ini, yang menyebutkan tsunami terjadi setelah 30 menit gempa terjadi," katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak menunggu instruksi BMKG soal potensi tsunami sesaat setelah gempa dan tidak perlu mengukur kekuatannya.
"Lebih baik menyelamatkan diri dengan lari ke bukit," katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa 7,2 RR yang melanda Mentawai diikuti tsunami terjadi Senin (25/11) pukul 21.42 WIB.
Jabat Tangan Menteri Konservatif
Hati-hati saat nge-tweet, terutama jika Anda seorang menteri. Media internasional, lewat layanan jasa berita wire Associated Press, mengangkat tweet Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring saat berjabat tangan dengan Ibu Negara AS, Michelle Obama.
Awalnya adalah pengguna Twitter Indonesia yang ramai menanyakan ke Tifatul, kenapa dengan latar belakangnya yang konservatif di Partai Keadilan Sejahtera, ia mau berjabat tangan dengan Michelle Obama yang bukan muhrimnya.Tifatul pun kemudian menjawab bahwa ia awalnya sudah menahan untuk tidak bersalaman, tapi Michelle memaksakan tangannya terlalu jauh sehingga, "Kena, deh..," kata Tifatul pada seratusan ribu lebih pengikutnya di Twitter.
Sementara rekaman video justru menunjukkan Tifatul-lah yang menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Michelle. Tengok videonya:
NOSTALGIA SINGKAT OBAMA
Presiden AS Barack Obama jadi juga datang ke Indonesia. Hanya semalam saja ia menginap. Datang sore, dan sudah terbang lagi esok paginya.
Di Istana Merdeka, Selasa (9/11) malam, Obama disuguhi nasi goreng dan bakso. Sebelumnya, Obama dan Presiden Yudhoyono membahas kemitraan komprehensif bilateral yang meliputi bidang perekonomian, perdagangan, investasi, energi, pendidikan dan kerja sama politik. Obama bahkan mengatakan ingin AS menjadi mitra dagang nomor satu Indonesia.
Dalam kesempatan itu, presiden menyerahkan penghargaan Bintang Jasa Utama kepada ibunda Obama, Stanley Ann Dunham Soetoro, yang pernah berkeliling desa-desa Indonesia sebagai peneliti.
Obama juga mengutip sebuah pepatah, "Bagai aur dengan tebing," ujarnya, untuk menggambarkan kemitraan AS dengan Indonesia. Kedua negara, kata dia, saling membutuhkan.
Di Universitas Indonesia pada Rabu (10/11), Obama mengawali ceramahnya dengan menyatakan Indonesia adalah bagian dirinya. Keberagaman yang ada di negeri ini, kata dia, mengajarnya menghargai kemanusiaan.
Ia juga menyatakan pentingnya Indonesia bagi AS. Tumbuhnya kelas menengah di Indonesia, kata Obama, berarti munculnya pasar yang baru bagi barang-barang asal AS, "Sebagaimana Amerika juga adalah pasar bagi produk Anda."
Rabu pagi, Obama meninggalkan bandara Halim Perdanakusuma. Nostalgia singkatnya, yang tak menengok almamater SD-nya yang kini berpatung tembaga Obama kecil, diakhiri janji untuk datang lagi lain waktu.
Berikut, simaklah sejumlah foto yang bercerita seputar kunjungan singkat Obama.
Presiden AS Barack Obama dan ibu negara AS Michelle Obama menuruni tangga pesawat kepresidenan Air Force One, setibanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (9/11). (AP Photo/Charles Dharapak)
Presiden Obama, istri, berjalan di atas karpet merah diiringi sejumlah pejabat RI. (Foto ANTARA/Puspa Perwitasari)
Presiden Yudhoyono berjalan beriringan dengan Obama, menyambut kedatangan presiden AS di Istana Merdeka, Jakarta. (AP Photo/Dita Alangkara)
Pekerja mempersiapkan poster Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Michelle Obama untuk dipasang di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (8/11). (Foto ANTARA/Puspa Perwitasari)
Presiden Obama dan Michelle Obama menyimak penjelasan Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yaqub, dalam kunjungan 20 menit ke masjid itu, Rabu (10/11) pagi. (AP Photo/Adek Berry)
Sejumlah pengunjuk rasa dari Hizbut Tahrir Indonesia mengusung poster menolak kemitraan komprehensif AS-Indonesia, Rabu (10/11). (AP Photo/Irwin Ferdiansyah)
Presiden Obama menyalami dan melambaikan tangan pada peserta kuliah umumnya di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (10/11). (AP Photo/Charles Dharapak)
Seorang siswi melintas di halaman depan SDN 01 Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/11).Meskipun presiden Amerika Serikat Barrack Obama tidak dijadwalkan berkunjung ke SDN 01 Menteng namun para siswa tetap berharap agar Obama mengunjungi mantan sekolahnya tersebut. (Foto ANTARA/Agung Fatma Putra)
Dari tepi jalan, warga menonton rombongan Presiden Obama yang melintas untuk menuju bandara Halim Perdanakusuma
Selasa, 09 November 2010
Ayo berQurban!
1) Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. (2) Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.
(3) Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus. (QS108, Al Kautsar : 1-3)
Surat Al Kautsar yang terdiri dari 3 ayat ini, adalah merupakan surat terpendek dalam Al Qur’an, dan sangat favorit bagi sebagian dari kita membaca surat ini dalam mendirikan sholat. Namun demikian makna yang terkandung dalam surat ini sangat dalam sekali, karena salah satu dasar hukum diperintahkannya umat Muslim untuk berqurban.
Berkaitan dengan bulan Dzulhijjah, banyak pertanyaan atau pernyataan yang di sampaikan diseputar qurban. Misalnya pertanyaan: apakah kita harus berqurban? Uang pensiun kita kan tidak cukup untuk membeli kambing?. Sekarang saya tidak berqurban, tahun lalu saya sudah berqurban kok? Insya Allah saya berqurban tahun depan kalau ada rezeki.
Padahal, sebagaimana disebutkan dalam ayat pertama surat Al Kautsar tersebut Allah swt menyatakan bahwa manusia itu oleh Allah swt telah di beri nikmat yang sangat banyak. Kita dapat merasakan bahwa kita lahir ke dunia ini dalam kondisi tidak membawa apa-apa dan tidak memiliki apa-apa, kita lahir telanjang bulat. Maka segala apa yang ada pada kita saat kini adalah semata-mata karena nikmat dariNya. Kesempurnaan serta berfungsinya seluruh anggota tubuh kita adalah juga suatu nikmat Allah yang Maha Pemurah.
Demikian pula kita dapat mencapai usia pensiun dan menikmati uang pensiunan di masa senja kita juga merupakan suatu nikmat yang patut kita syukuri. Karenanya, guna mewujudkan rasa syukur atas kenikmatan itu, maka jalan terbaik adalah memperkuat tingkat ketakwaan kita, yaitu dengan mendirikan sholat dan berqurban sebagaimana firmanNya dalam ayat ke dua Surat Al Kautsar tersebut. Dimaksudkan dengan berkorban disini adalah menyembelih hewan Qurban baik berupa sapi, kambing, domba dll Di bulan Dzulhijjah yang sebentar lagi akan hadir, kita harus membuktikan rasa syukur dengan ikhlas membeli hewan qurban untuk di sembelih. Dengan kondisi seperti itu -- bagi yang memiliki kelebihan harta -- sebenarnya sedang diuji, apakah termasuk hamba Allah yang bersyukur atau tidak. Bukankah harta yang diperoleh selama ini adalah anugerah dan pemberianNya? Kenapa ketika Allah SWT menghendaki agar menyisihkan sebagian kecil saja, timbul rasa berat di dalam jiwa? Padahal Allah SWT telah melimpahkan nikmat begitu banyak dan tak terhingga.
Qurban, secara harfiah artinya mendekatkan, maksudnya tentu saja mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan cara mendekatkan diri pada sesama manusia, khususnya mereka yang tidak mampu. Hukum berqurban adalah tidak wajib, yaitu sunnah, namun para ahli fiqh mengatakan : “…selayaknya bagi mereka yang mampu, tidak meninggalkan berqurban. Karena dengan berqurban akan lebih menenangkan hati dan melepaskan tanggungan.....” sehingga sebagian ulama’ mengatakan hukum berqurban itu adalah Sunnah Muakkadah.
Namun demikian, ada ulama’ yang mengatakan wajib dengan dalil hadits Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berqurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah) Dari status hukum qurban tersebut ada penekanan tentang “bagi mereka yang mampu”, sehingga timbul permasalahan batasan mampu itu apa ukurannya? Jika dibandingkan dengan manusia teladan kita, Muhammad Rasulullah saw serta para sahabatnya, yang hidup dengan sederhana, kesederhanaan beliau dan para sahabat banyak kita ketahui dari risalah Islam. Rumah Rasulullah saw hanya berukuran 3 x 4 meter, kadang-kadang perut beliau diganjal dengan beberapa batu untuk menahan rasa lapar.
Namun demikian beliau merasa bahwa nikmat yang telah Allah swt berikan begitu banyak, sehingga beliau mensyukurinya dengan menyembelih binatang korban. Apakah kita termasuk orang yang mampu ???? Ukuran “mampu” berqurban, hakikatnya sama dengan ukuran kemampuan shadaqah, yaitu mempunyai kelebihan harta (uang) setelah terpenuhinya kebutuhan pokok -- yaitu sandang, pangan, dan papan, dan terpenuhinya kebutuhan penyempurna/ sekunder yang lazim bagi seseorang. Jika seseorang masih membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka dia terbebas dari menjalankan sunnah qurban Semoga kita termasuk pada golongan mampu, karena kebutuhan pokok dan sekunder terpenuhi, dan kelebihannya itu kita belikan hewan qurban. Namun demikian, kadangkala muncul secara tiba-tiba di benak kita, aneka kebutuhan yang masih tertunda dan "harus" dipenuhi segera. Padahal jika kita pikir ulang, kebutuhan itu bukanlah kebutuhan sebenarnya yang bersifat mendesak, melainkan hanya sekedar keinginan hawa nafsu belaka.
Secara simbolis kita memang mengorbankan hewan ternak yang kita beli, namun secara substansi kita mengorbankan sifat-sifat buruk yang bersarang dalam diri manusia. Dengan kurban kita menyembelih sifat kebinatangan yang mengotori hati kita, misalkan: egois, materialistis, hedonistis, yang mengukur segalanya dengan uang. Selain itu, melalui ibadah kurban, Allah melatih manusia untuk meningkatkan kepekaan sosialnya kepada sesama. Melalui kurban pula Allah berpesan bahwa Dia hanya bisa didekati bila kita mendekati saudara-saudara kita yang kekurangan. Dengan setiap tahun berkurban minimal seekor kambing, akan mendidik kita agar memiliki jiwa-jiwa pengorbanan untuk kemaslahan sosial masyarakat luas. Semoga semangat kurban senantiasa menumbuhkan semangat jiwa sosial dalam diri kita masing-masing. Amin
Langganan:
Postingan (Atom)